Konsep Asuhan Keperawatan Hipertensi: Pengkajian pada klien dengan hipertensi
Menurut Doengoes (2000, hal.
39-58) asuhan keperawatan pada klien adalah Hipertensi dilaksanakan melalui
pendekatan keperawatan yang terdiri dari :
Pengkajian
Aktivitas/Istirahat
Gejala :
kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda : frekuensi
jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipne.
Sirkulasi.
Gejala :
riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit
serebrovaskular.
Tanda :
kenaikan tekanan darah (pengukuran serial dari kenaikan tekanan darah
diperlukan untuk menegakkan diagnosis) hipotensi postural (mungkin berhubungan
dengan regimen obat) nadi : denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis,
perbedaan denyut, spt, denyut femoral melambat sebagai konpensasi denyutan
radialis atau brakialis, denyut popliteal, tibialis posterior, pedalis tidak
teraba atau lemah. Denyut apical : PMI kemungkinan bergeser dan/atau sangat
kuat. Frekuensi/trauma : takikardia, berbagai disritmia. Bunyi jantung :
terdengar S2 pada dasar, S3 (CHF dini), S4 (pengerasan ventrikel
kiri/hipertropi ventrikel kiri). Murmur stenosis valvular. Desiran vascular
terdengar atas karotis, femoratis, atau epigasrium (stenosis arteri). DVJ
[distensi vena jugularis] (kongesti vena). Ekstremitas : perubahan warna kulit,
suhu dingin (vasokontriksi perifer), pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda
(vasokontriksi). Kuli pucat, sianosis dan diafosis (kongestif, hipoksemia)
kemerahan (fekromositoma)
Integritas ego
Gejala :
riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, atau marak kronik
(dapat mengindikasikan kerusakan serebral). Factor-faktor stress multiple
(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
Tanda :
letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu perhatian, tangisan yang
meledak, gerak tangan empati, otot muka tegang (khususnya sekitar mata),
gerakan fisik cepat, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.
Eliminasi
Gejala :
gangguan ginjal saat ini atau masa lalu (seperti infeksi/obstruksi atau riwayat
penyakit ginjal masa yang lalu).
Makanan/cairan
Gejala :
makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak,
tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng, keju, telur), gula-gula yang
berwarna hitam, kandungan tinggi kalori, mual, muntah, perubahan berat badan
akhir-akhir ini (meningkat/menuru). Riwayat pengguanaan diuretic
Tanda :
berat badan normal atau obesitas, adanya oedema (mungkin umum atau tertentu),
kongestif vena, DJV : glikosuria (hamper 10% pasien hipertensi adalah diabetic)
Neurosensori
Gejala :
keluhan pening/pusing, berdenyut, sakit kepala subokspital (terjadi saat bangun
dan menghilang secara spontan setelah beberapa jam). Episode kebas dan/atau
kelemahan pada satu sisi tubuh. Gangguan penglihatan (diplopia, penglihatan
kabur). Episode epistaksis.
Tanda :
status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek, proses
piker, atau memori (ingatan). Respon motorik : penurunan kekuatan genggaman
tangan dan/atau refleks tendon dalam. Perubahan-perubahan retina optic : dari
skelrosis/penyempitan erteri ringan sampai berat dan perubahan sklerosis dengan
edema atau papiledema, eksudat, dan hemoraghi tergantung pada berat/lamanya
hipertensi.
Nyeri/kenyamanan
Gejala :
angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), nyeri hilang timbul pada
tungkai/klaudikasi (indikasi arteriosklerosis pada arteri ekstremita bawah).
Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Nyeri
abdomen (feokromositoma).Pernafasan (secara umum berhubungan dengan efek
kardiopulmonal tahap lanjut dari hipertensi menetap/berat).
Gejala :
dispnea yang berhubungan dengan aktifitas/kerja, takipnea, ortopnea, dispnea
nocturnal paroksimal, batuk dengan /tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda :
distress : distress respirasi/penggunaan otot aksesori pernafasan, bunyi nafas
tambahan (kraleks/mengi), sianosis.
Keamanan
Gejala :
gangguan koordinasi/cara berjalan, episode prestisia unilateral transien,
hipertensi postural
Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala :
factor-fakktor resiko keluarga : hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung,
diabetes mellitus, penyakit srebroovaskuler/ginjal. Factor-faktor risiko etnik,
spt : orang afrika-Amerika, asia Tenggara. Penggunaan pil KB atau hormone lain,
penggunaan obat/alcohol.
Pertimbangan Rencana Pemulangan
DRG menunjukkan rerata
lamanya dirawat : 4,2 hari. Bantuan dengan pemantaun diri-TD. Perubahan dalam
terapi obat.
Pemeriksaan Diagnostik
Hemoglobin/hematokrit : bukan
diagnostic tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor-faktor risiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia. BUN/kreatinin : memberikan informasi tentang
perfusi/fungsi ginjal. Glukosa : hiperglikemia (diabetes mellitus adalah
pencetus hipertensi) dapat diakobatkan oleh peningkatan kadar katekolamin
(meningkatkan hipertensi). Kalium serum : hipokalemia dapat mengindikaskan
adanya aldosteon utama (penyebab) atau menjadi efek samping deuretik. Kalsium
serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.
Kolesterol dan trigeliserida serum : peningkatan kadar dapat meningkatkan
hipertensi. Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan
hipertensi. Kadar aldesteron urin/serum : penngkatan kadar dapat
mengindikasikan pencetus untuk adanya pembentukan plak ateromatosa (efek
kardiovaskuler). Pemeriksaan tiroid : hipertiroidisme dapat dapat menimbulkan
vasoontrksi dan hipertensi. Urinalisa : darah, protein, glukosa mengisayaratkan
disfungsi ginjal dan/atau adanya diabetes. VMA urin (metabolit katekolamin) :
kenakan dapat mengidentifikasikan adanya feokromositoma (penyebab), VMA urin 24
jam dapat dilakukan untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang
timbul. Asam urat : hiperuresemia telah menjadi implikasi sebagai factor risiko
terjadinya hipertensi. Steroid urin : kenaikan dapat mengindikasikan
hiperadrenalisme, feokromositoma atau disfungsi pituitary, sindrom Cushing’s,
kadar rennin dapat juga meningkat. IVP : dapat mengidentifkasi penyebab
hipertensi, spt, penyakit parenkim ginjal, batu ginjal/ureter. Foto dada :
dapat menunjukkan obstruksi klasifikasi pada area katup, deposit pada dan/atau
takik aorta, perbesaran jantung Ct scan : mengkaji tumor serebral. CSV,
esefalopati, atau feokomositoma. EKG : dapat menujukkan perbesaran jantung pola
regangan, gangguan konduksi, catatan : luas, peninggian gelombang P adalah
salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.
Comments
Post a Comment