LATAR BELAKANG BATU GINJAL (UROLITIASIS)
Penyakit batu ginjal merupakan masalah
kesehatan yang cukup serius, baik di Indonesia maupun di dunia. Batu ginjal
adalah suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di ginjal maupun di
saluran kemih. Batu ginjal banyak diderita oleh laki-laki dengan angka kejadian
3-4 kali lebih banyak dibanding pada wanita. Rentang umur penderita penyakit
ini adalah 30-60 tahun. Biasanya laki-laki akan mengalami batu ginjal pada umur
40 tahun dan meningkat drastis saat usia 70 tahun, sedangkan pada wanita pada
usia 50 tahun (Hediyani, 2012).
Penyakit yang diakibatkan oleh
terbentuknya batu di dalam ginjal ini merupakan salah satu penyakit yang banyak
diderita di Indonesia. Usia penderitanya mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa. Di Indonesia sendiri dicurigai adanya fenomena gunung es dimana jumlah
kasus yang tidak terdeteksi jauh lebih banyak daripada yang terdeteksi akibat
kurangnya pengetahuan masyarakat dan jangkauan pelayanan kesehatan yang masih
rendah (Arifin, 2010).
Batu Ginjal dan saluran Kemih merupakan penyebab
umum munculnya darah dalam urine yang disertai rasa sakit pada perut bagian
bawah yang tak tertahankan, seperti pinggul dan pangkal paha. Penyakit ini
diidap oleh 1 dari 20 orang, atau 5 % dari penduduk dunia. Rasa sakit pada
gangguan batu ginjal munculnya mendadak, sangat parah dengan rasa nyeri yang
hilang timbul. Rasa nyeri ini tidak berubah pada saat perubahan posisi, serta
nyeri tersebut memancar dari belakang, ke samping, dan masuk ke selangkangan,
bahkan sering disertai rasa mual dan muntah (kabarinews, 2010).
Berdasarkan hasil penelitian yang
didapat dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), sebanyak 10%
masyarakat di negara maju memiliki risiko untuk menderita batu ginjal dan 50%
pada mereka yang pernah menderita, batu ginjal akan timbul kembali di kemudian
hari. Gejala awalnya berupa nyeri di bagian perut bagian belakang, pendarahan
pada urin, mual atau muntah, kehilangan nafsu makan, hingga pembengkakan di
perut. Batu ginjal cenderung terjadi pada pria. Namun wanita pun memiliki
kemungkinan mengalami gangguan ginjal, yaitu infeksi saluran kemih yang diawali
dengan gejala meningkatnya hasrat untuk buang air kecil hingga pendarahan pada
urin (Gustia, M.P 2012).
Angka kejadian batu ginjal di Indonesia
adalah 37.636 kasus baru dengan jumlah kunjungan 58.959 orang. Sedangkan jumlah
pasien yang dirawat 19.018 orang, dengan jumlah kematian 378 orang. Batu ginjal
dapat terus menetap dan perlahan-lahan membesar di dalam ginjal sehingga menyebabkan
kerusakan permanen pada ginjal (Hediyani, 2012).
Menurut data dari Medical Record Rumah
Sakit Umum Daerah Cut Mutia dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember
2010 terdapat 93(0,91% ) klien dengan Urolitiasis dari seluruh pasien yang
dirawat di Rumah sakit Umum daerah Cut meutia yaitu 10.127,
sedangkan dari bulan bulan Januari sampai dengan Desember 2011 terdapat 206(1,51%)
klien Urolitiasis dari 13.561 klien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah
Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan
diatas bahwa Uroitiasis menjadi salah satu masalah kesehatan dalam masyarakat,
banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang pencegahan, penanggulangan dan metode
pengobatannya, dan juga terlihat ada peningkatan penderita Urolitiasis antara
tahun 2010 sampai dengan 2012. Maka penulis tertarik untuk menyusun karya tulis
ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. M dengan Urolitiasis
Di Ruang Perawatan Bedah Pria Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Kabupaten
Aceh Utara ”
Comments
Post a Comment