LATAR BELAKANG ASFIKSIA

Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yaitu  Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH)  dan Angka Kematian Bayi (AKB)  menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI 307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH penyebab langsung kematian kekurangan oksigen (asfiksia) dan Bayi Berat Lahir Rendah  (Kemenkes RI, 2010).

Asfiksia neonatorum merupakan keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau segera setelah lahir (Wiknjosastro, 1999. Hal 709). 

Menurut WHO tahun 2005 setiap tahunnya 120 juta bayi lahir di dunia, 4 juta bayi lahir mati dan 4 juta lainnya meninggal dalam usia 30 hari. Sebanyak 3,6 juta (3%) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Sebanyak 98 % dari kematian bayi terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Kematian bayi sangat memprihatinkan, yang dikenal dengan fenomena 2/3. Penyebab kematian neonatal utama asfiksia neonatorum (27%).

Menurut hasil riset kesehatan dasar tahun 2007, tiga penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah gangguan pernapasan/respiratory disorders (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis neonatorum (12.0%).
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh tahun 2010 angka kematian bayi di Aceh berkisar 37/ 1.000 kelahiran hidup, dengan jumlah kematian neonatal 655 jiwa. Penyebab kematian karena asfiksia sebanyak 180 jiwa, BBLR sebanyak 178 jiwa, infeksi sebanyak 14 jiwa, tetanus sebanyak 4 jiwa dan lain-lain 279 jiwa. Data dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Pemerintah Aceh tahun 2010, jumlah kasus bayi baru lahir dengan asfiksia sebanyak 62 kasus, dan jumlah kematian bayi karena asfiksia dan komplikasi lainnya sebanyak 10 jiwa.


Berdasarkan data yang diambil dari catatan medical record pada Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Aceh Utara diketahui bahwa klien yang dirawat sejak bulan Juni 2010 sampai dengan Mei 2011 sebanyak 10.988 klien yang dirawat diantaranya sebanyak 130 (1,18%) menderita asfiksia Bayi yang lahir dengan Asfiksia, dan dari bulan juni 2011 sampai dengan Mei 2012 sebanyak 12.058 klien yang di rawat di Rumah Sakit Umum Cut Meutia  Kabupaten Aceh Utara dan diantaranya sebanyak 269 (2,23%) menderita asfiksia.

Comments

Popular posts from this blog

LATAR BELAKANG BATU GINJAL (UROLITIASIS)

LATAR BELAKANG INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

4 Tips Mengatasi Gatal Pada Area Selangkangan